MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Nama
: Arum Chandheni
Kelas
: 1KA29
Dosen
: Junaedi Abdillah
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnya maka penulis telah menyelesaikan sebuah karya tulis ini
tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Manusia dan Kebudayaan”. Dalam pembahasannya, karya tulis ini mengangkat
tentang unsur-unsur manusia, hakekat manusia, kepribadian bangsa timur,
pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, orieantasi
nilai budaya, perubahan kebudayaan, kaitan manusia dan kebudayaan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta dan memohon maaf
bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat
kurang tepat. Dengan ini penulis ingin mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa hormat dan terima kasih.
Daftar Isi
Pendahuluan
1.1 Manusia
-
Unsur-unsur
yang membangun Manusia
1.2 Hakekat Manusia
-
Pengertian Hakikat Manusia
-
Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
1.3 Kepribadian Bangsa Timur
-
Penjelasan
-
Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia
1.4 Kebudayaan
-
Pengertian
Kebudayaan
-
Tokoh
Kebudayaan
1.5 Unsur-Unsur Kebudayaan
-
7 Unsur
Kebudayaan Universal
-
Perbedaan
kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
1.6 Wujud Kebudayaan
-
Wujud kebudayaan
menurut Dimensi Wujudnya
1.7 Orientasi Nilai Budaya
-
5
Masalah Pokok Kehidupan Manusia
1.8Perubahan Kebudayaan
-
Faktor-Faktor
-
Penyebab
Terjadi Perubahan Kebudayaan
1.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
-
Penjelasan
-
Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
-
Dialektis
-
3 Tahap
proses Dialektis
Kesimpulan
Referensi
PENDAHULUAN
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak
dapat dipisahkan karena dimana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan
hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Sedangkan Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang
tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep
jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
Selain itu manusia merupakan makhluk sosial yang
berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan tertentu
yang pada akhirnya menjadi budaya yang biasa mereka lakukan. Kebudayaan adalah
produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata
lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat
hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai pendudukungnya dan kebudayaan mempunyai kegunaan
yang sangat besar bagi manusia di dalam kehidupannya.
1.1 Manusia
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Dari beberapa definisi
di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia,
oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur
yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk
menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia. Manusia terdiri dari empat
unsur yang saling terkait, yaitu:
1.
Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita
lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
2.
Hayat : mengandung
unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
3.
Ruh : bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,
suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
4.
Nafs : dalam pengertian
diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal:
62-84).
1.2
Hakekat
Manusia
Manusia diciptakan oleh
Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang
lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran
serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar
mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah
satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
3. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
-
Perbedaan
Manusia Dengan Makhluk Lain
1.
Punya masa
menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi
hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai
tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2.
Melewati masa
kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia
menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh
keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia
yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3.
Wajah memerah
saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu
adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti
bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia
untuk bersikap jujur.
4.
Bisa
menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam
memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari
mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5.
Mengenal
pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara
alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan
kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian
yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6.
Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki
tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang
dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia
mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7.
Jemari tangan
yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol
tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih
fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling
terampil dalam memanfaatkan peralatan.
1.3
Kepribadian
Bangsa Timur
Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi
dibanding budaya barat :
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia
menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia
karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika
dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya
karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau
negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah
bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan
sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun
kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama
meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya
Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa
timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa
ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati
dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa
membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang
bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan
bermasyarakat .
-
Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
·
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah
tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam
diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar
karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar
lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
·
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak
dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri
oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti
manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
·
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan
karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa
menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia
yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada
lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan
hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
·
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan
jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor
0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
1.4
Pengertian
Kebudayan
Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.
-
Tokoh
Kebudayaan
·
Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir,
berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
·
Larson dan Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam
suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku
kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab
kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang
membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
·
Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu
Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah
pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya
Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
·
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
·
Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia dengan belajar.
·
Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan
kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
1.5 Unsur-unsur
kebudayaan
Menurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan
universal, yaitu system religi dan upacara keagamaan, system organisasi
kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system
tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas,
masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya
terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan”
kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan besar
tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan
dalam system religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa
tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia membentuk kekuatan dengan cara
menyusun organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan, merupakan produk dari
manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri,
disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia untuk
mengingat apa yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang lain
melalui bahasa menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.
4. Sistem mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan
tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus mempergunakan suatu
alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi
kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa, merupakan produk dari
manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam
bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan
akhirnya menjadi bahasa tulisan.
7. Kesenian, merupakan hasil dari
manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan
fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan
psikisnya.
-
Perbedaan
kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
·
Kebudayaan material
Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material
juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion
olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
·
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
1.6
Wujud
Kebudayaan
-
WUJUD
KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA
Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah :
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
1.7
Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn dalam
Pelly (1994) mengemukakan bahwa
nilai budaya merupakan sebuah konsep
beruanglingkup luas yang hidup dalam alam
fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga
dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan
sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem nilai
ini mendorong individu untuk berperilaku seperti
apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa
hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl,
dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara
emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang,
-
Lima masalah pokok
kehidupan Manusia
1. Masalah hakekat hidup,
2. Hakekat kerja atau karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
1.8
Perubahan
Kebudayaan
-
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI DITERIMA ATAU TIDAKNYA UNSUR KEBUDAYAAN BARU
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu
unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan nilai yang
dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem
otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu memiliki
skala kegiatan yang terbatas.
-
PENYEBAB
TERJADINYA GERAK PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena
adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari
luar masyarakat.
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam
masyarakat (sebab intern)
1.
Dinamika penduduk, yaitu pertambahan
dan penurunan jumlah penduduk.
2.
Adanya penemuan-penemuan baru yang
berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun
penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama
(invention).
3.
Munculnya berbagai bentuk
pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4.
Perubahan sosial dan kebudayaan juga
dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat
(sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
5.
Adanya pengaruh bencana alam.
Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi
meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat
tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan
lingkungan yang baru tersebut.
1.9 Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan
satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat
dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang
ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
- Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Contoh sederhana yang dapat kita
lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi
maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri
itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan
dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat
adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi
-
Dialektis
Dialektika disini berasal dari dialog komunikasi
sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke hadapan publik. Kemudian muncul
tentangan terhadap pendapat tersebut. Kedua posisi yang saling bertentangan ini
didamaikan dengan sebuah pendapat yang lebih lengkap. Dari fenomen dialog ini
dapat dilihat tiga tahap yakni tesis, antitesis dan sintesis. Tesis disini
dimaksudkan sebagai pendapat awal tersebut. Antitesis yakni lawan atau
oposisinya. Sedangkan Sintesis merupakan pendamaian dari keduanya baik tesis
dan antitesis. Dalam sintesis ini terjadi peniadaan dan pembatalan baik itu
tesis dan antitesis. Keduanya menjadi tidak berlaku lagi. Dapat dikatakan pula,
kedua hal tersebut disimpan dan diangkat ke taraf yang lebih tinggi. Tentunya
kebenaran baik dalam tesis dan antitesis masih dipertahankan. Dalam kacamata
Hegel, proses ini disebut sebagai aufgehoben.
Dialektika sendiri sudah dikenal dalam pemikiran
Fichte. Bagi Fichte, seluruh isi dunia adalah sama dengan isi kesadaran Dalam
sistem filsafatnya, Hegel menyempurnakan Fichte. Hegel memperdalam pengertian
sintesis. Di dalam sintesis baik tesis maupun antitesis bukan dibatasi
(seperti pandangan Fichte), melainkan aufgehoben. Kata Jerman ini
mengandung tiga arti, yaitu: a) mengesampingkan, b) merawat, menyimpan, jadi
tidak ditiadakan, melainkan dirawat dalam suatu kesatuan yang lebih tinggi dan
dipelihara, c) ditempatkan pada dataran yang lebih tinggi, dimana keduanya
(tesis dan antitesis) tidak lagi berfungsi sebagai lawan yang saling
mengucilkan.
-
3 Tahap Proses
Dialektis
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana
manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui
ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana
masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari
manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala
pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana
masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
·
Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian –
kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan
unsur-unsur yang membangun manusia.
·
Manusia terdiri dari
empat unsur yang saling terkait, yaitu:
1. Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan
menempati ruang dan waktu.
2. Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
3. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4. Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri
sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
·
Manusia sebagai satu
kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
1. Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang
secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id
diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui
pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
2. Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan
kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego
diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu
dan dua tahun.
3. Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira
pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat
tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman
terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
Dalam kehidupan manusia mempunyai hakekatnya. Hakekat manusia adalah
sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
3. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Dari setiap kebudayaan yang ada manusia mempunyai kepribadian masing-masing
contohnya kepribadian budaya timur. Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu
karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia
& Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan
yang terdapat di daerah Timur. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat teposeliro atau
memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur
umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat.
Sedangkan pengertian kebudayaan itu sendiri berasal dari kata budh dalam
bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal)
atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai
hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Dalam kebudayaan ada
unsur-unsurnya. Menurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal,
yaitu system religi dan upacara keagamaan, system organisasi kemasyarakatan,
system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system tekhnologi dan
peralatan, bahasa, serta kesenian. Selain unsur kebudayaan, masalah lain yang
juga penting dalam kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan ada dua
wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) yang memiliki cirri
dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sehingga lebih konkret atau mudah dipahami.
Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) yang memiliki ciri dapat dirasa saja.
Oleh karena itu, kebudayaan rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit
dipahami.
Kebudayaan juga mengalami perubahan, perubahan kebudayaan adalah suatu
keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu
dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Ada lima masalah
pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara
universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah:
(1) masalah hakekat hidup,
(2) hakekat kerja atau karya manusia,
(3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,
(4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan
(5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa
keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Dalam kebudayaan juga ada yang
disebut dengan dialektis. Dialektika disini berasal dari dialog komunikasi
sehari-hari. Ada 3 proses dalam dialektis. Proses dialektis ini tercipta
melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan
buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif,
yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi
bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat
hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
·
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar